Limbah Tambak  Udang Di Desa Suka Damai Yang Di Buang Di Sungai Sangat Meresahkan Para Nelayan Sekitar

Limbah Tambak  Udang Di Desa Suka Damai Yang Di Buang Di Sungai Sangat Meresahkan Para Nelayan Sekitar
Limbah Tambak Udang Desa Suka Damai

BENGKALIS - Tambak Udang yang terletak di Desa Suka Damai nampaknya mengangkangi undang undang, Terlihat Tambak Udang yang seakan  tampa pengawasan dari Dinas perikanan Kabupaten Bengkalis, Limbah dari tambak tersebut amat meresahkan warga masyarakat terutama Nelayan, Masyarakat dan  nelayan Desa tersebut merasa bahwa dampak dari limbah tersebut merusak Ekosistem lingkungan sehingga menambah kurangnya mata pencaharian mereka dengan berkurang nya ikan hasil tangkapan yang jelas salah satu sumber perekonomian keluarga mereka. 

Mendapatkan laporan dari masyarakat tersebut pihak media yang tergabung di Forum Wartawan Rupat turun langsung ke lapangan Rabu(12/04/2023) menuju tambak udang kelolaan para pengusaha tersebut, di ketahui ada 4 pemilik  kolam yang didapati sedang beroperasi di lahan bakau yang di sulap menjadi tambak udang tersebut, Pihak media mendapati salah satu pekerja sedang membuka pipa pembuangan air limbah dari salah satu kolam, dari sana terlihat jelas limbah dari tambak yang air yang berwarna hitam pekat di duga  bekas dari limbah kolam tersebut, selain berwarna hitam limbah tersebut juga  mengeluarkan bau aroma yang tak sedap dan cukup mengganggu Indra penciuman. 

Pihak media mencoba masuk ke lokasi untuk melihat dari mana sumber air limbah itu berasal, Dan benar saja Kolam tersebut tidak memiliki kolam resapan atau endapan untuk limbahnya, dari temuan pihak media limbahnya dari kolam tersebut langsung di buang ke galian aliran sungai. 

Salah satu pihak pekerja di tambak tersebut mengakui jika benar air limbah tersebut langsung di buang ke galian yang tembus ke anak sungai dan mengalir terus ke laut bebas, Pekerja yang tak mau di publikasikan namanya tersebut juga mengakui seharusnya limbah tersebut di endapkan dulu dan diseterilkan di sebuah kolam endapan setelah steril baru di airi kesungai atau galian yang terdekat. 

Selain itu pihak media mencoba berkordinasi dengan pihak Pengusaha via telpon, tapi tidak di gubris oleh pihak pengusaha dengan alasan itu dan ini seolah olah mereka kebal hukum, dan tidak takut dengan usaha mereka yang jelas jelas melanggar aturan dalam pengelolaan Tambak yang di tentukan. 

Selanjutnya pihak media mengambil sampel air tersebut, dan mencoba berkoordinasi dengan pihak Desa. 
Saat menemui kepala Desa Suka Damai Aris S.Pdi, pihak wartawan di sambut baik dan merespon perkara tetsebut, dalam keterangannya mengatakan memang ada 4 pemilik kolam di lahan tersebut, Dan menerangkan lagi dari awal Kepala Desa telah berkordinasi dengan pihak pengusaha untuk tetap memperhatikan ekosistim lingkungan terkait masalah limbah, agar taat dengan aturan yang di tentukan dalam pengelolaan kolam, dan  berjanji akan memediasi  pihak pengelola dan menghadirkan pihak yang terkait untuk mempertanggung jawabkan perihal pekerjaan tersebut. 

Tidak hanya sampai di Situ, pihak media juga terus menggali informasi tentang pengelolaan tambak udang tersebut dan penanganan limbah ke salah satu UPT yang juga bergerak di bidang pengelolaan Tambak Udang. 

Pihak media mengirimkan video via Wa kepada pihak UPT, mempertanyakan apakah  yang terlihat di video itu terlihat wajar atau melanggar aturan, langsung di jawab jelas oleh pihak tersebut, bahwa pengelolaan limbah harus ada kolam endapan dan mengatakan seperti nya limbah itu tidak mengikuti aturan yang di tentukan, menyarankan pihak media untuk melaporkan ke DLHK Kabupaten Bengkalis. 

Begitu juga saat di pertanyakan kepada pejabat ASN  yang berada di lingkungan tersebut, tegas  memberikan respons keras, Menurut mereka seharusnya  pihak Instansi terkait selalu mengecek dilapangan perihal kolam tambak Udang yang berada di daerah tersebut, dan  memperketatkan lagi pengawasan, bila perlu tutup tambak nakal yang tidak menuruti aturan, Seperti halnya kejadian ini pastinya telah lama terjadi, dan amat merugikan masyarakat serta merusak Ekosistem.
Mereka juga berharap agar pihak media FORWA Rupat menggiring terus 

#Bengkalis

Index

Berita Lainnya

Index